Sunday, November 06, 2011

Happy Ied Hajj Mubarak 1432H :)

Melanjutkan posting semalam saya. Nah, kali ini pelaksanaan 'Idul Adha itu sendiri. Pagi ini saya bangun kurang dari pukul 05.00 WIB. Setelah sholat shubuh rasanya pengen tidur lagi. Tapi tiba-tiba henpon saya berdering, "MbaNdoOt's calling", kakak saya menelepon. Hm, ada apa ya? Segera saya touch layar henpon yang ada tulisannya answer. Waah, kangen banget rasanya mendengar suara itu.

Dia menanyakan kabar paru-paru saya, dan saya juga menanyakan kabarnya, suasana kerja di sana, lingkungan sekitar tempat penginapannya. Seperti di Pendopo katanya, sangat nyaman dia di sana. Syukur alhamdulillah kalau gitu. Pendopo itu nama daerah kecil di Sumatera Selatan, masuk dalam Kabupaten Muara Enim. Sejak bayi hingga tumbuh menjadi remaja saya habiskan di sana sekeluarga. Menghabiskan masa bayi, balita, TK, SD, hingga awal SMP, di sana. Lovely! Terbayang saya akan daerah yang sekarang ditinggalinya, Berau - Kaltim. Cukup nyaman. :)

Kembali ke cerita telpon kakak saya, ternyata selain menanyakan kabar adiknya ini, dia menitipkan pesan untuk saya kirimkan kaos putih berlengan merah bersama paketan 2 kardus cemilan dan raket bulutangkisnya. Baiklah!

Setelah pembicaraan itu selesai, saya bersiap untuk sholat Ied. Karena mandinya lama, saya ditinggal semua orang rumah. huhu. Kemudian saya bergegas ke masjid yang letaknya nggak jauh dari rumah. Untunglah Ibu sudah menyiapkan tempat di sampingnya, jadi saya tak harus sholat di jalanan gara-gara gak kebagian tempat. Horee! :D

Sholat Ied berlangsung gak begitu lama, tapi khotbahnya yang lama minta ampun. Syukurlah hari ini matahari bersembunyi di balik awan, mendung, tapi tidak hujan. Suasana dingin, sejuk, serasa di film Twilight. hahaha :p Terlalu berkhayal. Dan ada sesuatu yang tak sengaja kurasakan saat sholat berlangsung. Mulainya sholat diawali dengan takbir oleh imam, kemudian imam membacakan surat Al Fatihah, dan surat pendek. Dilanjutkan ruku', dan sujud. Nah moment ruku' dan sujud ini adalah dimana suasana hening. Barulah terdengar suara-suara yang tak lain tak bukan adalah tangisan bayi-bayi yang ikut dibawa ibunya sholat Ied berjamaah. Tangisan akbar! Hehehe. Tahun-tahun kemarin tangisan ini minoritas, masih terkalahkan oleh suara mengembek "shaun the sheep". Mungkin karena populasi warga "Papa Street" dan dedek bayi bertambah, si kambing jadi nggak kedengeran lagi suaranya. Kasihan juga si dedek bayi. Dan hal ini terjadi juga pada rakaat kedua shalat Ied. Sabar ya dedek. Cupcupcup.. :D

Selesai sholat sebagian tangisan itu mereda, soalnya ibunya sudah selesai sholatnya. Jadinya ada yang nenangin si dedek-dedek itu tadi. Wew, keren emang ibu itu. Coba nggak ada ibu, apa jadinya bayi-bayi di dunia. Pasti sepanjang hari meramaikan dunia dengan tangisannya, seeepanjang hari, kecuali saat tidur. Saat khotbah, saya mendengarkan sedikit sambil melihat suasana. Ngeliatin ibu-ibu yang becandain anaknya yang nangis, ada juga yang menimang-nimang, juga ada yang cuma ngasih botol susu sambil mengelus-elus anaknya. Hehehe (emang kucing apa?! :p) Kalau dipikir repot juga jadi ibu, saat ibadah mungkin agak gak khusuk kalau anaknya nangis, selesai sholat nenangin anaknya, digendong, atau diapakanlah supaya anaknya diam, sedangkan bapak-bapak? Ya begitulah..

Khotbah selesai saya pun bergegas pulang, dan sarapan. Lapaarrr! Setelah makan, saya merasa ada yang aneh, kok gak ada panggilan ke masjid buat para remaja masjid (remas)? Kata Babe sih semua hal menyangkut qurban sudah ada panitia. Iseng-iseng saya sms si tetangga karib saya, Kiki, alias IP. Si Ipe bilang, "yaudah tar aja ke masjidnya, bantu-bantu.". Saya pun memutuskan ikut bantu-bantu bareng Ip.

Sampai di masjid, suasananya ramai sekali. Bagian penimbangan daging yang dulu saya dan teman-teman remas lain handle, juga sudah dihandle. Akhirnya saya dan Ip hanya mengerjakan pekerjaan paling ringan dan paling bersih. No contact directly with the carcass. Yaitu adalah membuka plastik, maksudnya prepare plastik biar gampang penimbangan dan pengemasan dagingnya. Lebih praktis dan cepat. Alhamdulillah banget! :D

Sebelum melancarkan aksi dengan plastik-plastik itu, saya sempat mengabadikan momen penimbangan dan penyembelihan hewan qurban di masjid dengan kamera henpon saya. Here it is..


 

Ini salah satu bagian dari suasana penyelenggaraan qurban di masjid, masih ada sisi yang lain di masjid. Ada tempat pengambilan zakat, dapur darurat tempat ibu-ibu masak daging buat panitia dan yang bantu-bantu, juga ada bagian lain tempat penyajian makanan yang semuanya belum sempat saya foto. Hehe. 




Zooming nih. Rada ngeblur. Nah, ini adalah perjuangan tukang jagal menyembelih sapi terakhir.
Cemungud! :D



Foto terakhir adalah foto penimbangan dan pengemasan karkas yang sudah di potong-potong. Lihat plastik-plastik putih yang sudah siap diisi itu kan?! Itu dia kerjaan saya dan Ip di masjid. Hahaha. Tahun lalu kerjaan kami menimbang dan mengemas karkas seperti panitia-panitia yang pakai ID card ini. :)

Beda deh sama tahun lalu, masih banyak remas yang datang membantu, becandaan dan ngobrol-ngobrol sambil nimbangin dan ngemasin karkas, makan bareng di teras masjid. *sigh* Kali ini cuma beberapa, tapi teman-teman remas perempuan yang datang bertambah, yang laki-laki banyak menghilang.

Sekian posting tentang 'Idul Adha saya. Walaupun tidak seseru dan seramai tahun lalu dengan teman-teman remas, tapi saya tetap menikmatinya. Happy Ied Hajj Mubarak 1432H, readers! :)

2 comments:

  1. Nulis tentang SBS donk...
    apa Pesan & kesan setelah belajar di Sang Bintng School..kmpoenk Jenius English 6 Minggu Bisa....

    ReplyDelete
  2. ahahaha, okay, next time.. :)
    still very busy to write.. nggak selalu update post juga, yeah, karena kesibukan.. xixixixi :p

    ReplyDelete