Rasanya udah lama banget ngga pake pashmina. Terakhir waktu aku masih semester 2 di THP ini, sedangkan sekarang aku di semester 6. Hahaha.
Awalnya aku berhijab sejak kelas 2 SMA, tapi selama SMA setiap keluar rumah aku lebih sering memakail hijab praktis, ngga pernah ribet pakai jarum ataupun peniti. Ketika kelas 3 SMA waktu itu lagi heboh-hebohnya film "ayat-ayat cinta", dan aku termasuk salah satu penggila, lebih tepatnya penggila novelnya, tapi lumayan suka sama filmnya. Terinspirasi dari film itu, aku mulai belajar pakai pashmina. Awalnya aku punya 1, itupun diberi sama ibu. Dan dari situ aku mulai berkreasi, nyoba, nyoba, nyoba, dan terus nyoba. Agak ribet pertama kali nyoba, tapi lama kelamaan terbiasa, dan aku jatuh cinta sama PASHMINA.
Setelah ujian nasional berlangsung, orang tuaku menghadiahi aku sekeluarga untuk umroh bareng. Subhanallah, waktu itu aku bener-bener ngga nyangka bisa umroh sekeluarga, padahal beberapa waktu sebelum itu aku hanya bergumam dalam hati "kapan aku bisa ke tanah suci" saat aku mengikuti materi training ESQ terakhir tentang haji. Alhamdulillah cuma beda beberapa bulan Allah mengabulkan keinginanku untuk menjadi tamuNya. Beberapa hari pertama aku di Madinah. Selalu kuamati style hijab orang-orang Arab sana, ooh selalu dengan pashmina. Aku senang melihat wanita-wanita Arab itu dengan pashmina-pashmina mereka. Terlihat cantik dan anggun. Aku mau pashmina seperti mereka, andai orang tuaku mau membelikanku. :)
Akhirnya aku meminta pada ibu.
Di hari terakhir aku di Madinah, aku sekeluarga menjelajahi pertokoan di samping hotel tempat aku menginap. Ibu membelikanku pashmina hitam yang halus seperti wanita-wanita Arab itu. Harganya ternyata agak mahal, ibu sedikit keberatan, tapi karena melihatku pengen banget punya, ibu membelikanku juga akhirnya. Ibu bilang, "satu aja ya,soalnya harganya lumayan mahal.". Tepatnya aku lupa harganya.
Dari Madinah lanjut ke Mekkah. Aku kagum dengan kota itu. Subhanallah. Selain kekagumanku dengan kota ini, lagi-lagi wanita-wanita nan cantik jelita mengenakan pashmina. Pashmina yang halus berwarna hitam polos. Anggun. Aku sudah punya. Hanya tinggal mencobanya saja. Tiap kali pergi ke Masjidil Harram, aku selalu memperhatikan bagaimana pashmina hitam itu membalut di kepalanya. Beberapa kulihat mereka sering membenarkannya, mungkin karena pashmina itu halus dan licin. Ternyata dari pengamatanku mereka ngga kelihatan ribet sama sekali dengan pashmina itu, dan mudah sekali memakainya, tanpa harus menyematkan jarum ataupun peniti. wow!
Di sebuah waktu selesai sholat shubuh, di jalan dari Masjidil Harram ke arah hotel tempatku menginap ada banyak sekali wanita berkulit hitam yang berjualan di jalanan. Kata ibu, mereka itu orang Afrika. Biar kata mereka hitam tapi mereka terlihat anggun juga dengan style hijab mereka seperti wanita Arab pada umumnya. Nah, yang mereka jual itu tak lain adalah pashmina. Kali ini pashmina dengan berbagai macam warna dan bahan. Harganya jauh lebih murah dari pashmina hitamku itu. Kalau dirupiahkan 1 pashmina Rp 12.500. "Hamzah riyal" kata mereka sambil menawarkan dagangannya dengan menunjukkan kelima jari mereka di hadapanku. Murah dan bagus-bagus semua. Karena aku yang jatuh cinta pada pashmina, aku meminta uang riyal pada babe buat beli banyak pashmina. Pulang ke Indonesia aku membawa 6. hihihi. ^^
Sejak kepulanganku dari ibadah umroh, aku sangat senang memakai pashmina. Kata teman-teman aku itu "Aisyah wanna be". hahaha, gara-gara waktu itu lagi ngetrend film ayat-ayat cinta itu. Padahal engga juga, aku suka pashmina bukan karena pengen seperti Aisyah. Tapi karena aku nyaman dan aku suka.
Di awal perkuliahan, cuma aku satu-satunya mahasiswi yang selalu mengenakan hijab berbeda, pashmina! :D
Kata teman-teman itu jadi ciri khas aku. Tapi seiring berjalannya waktu, aku merasa bosan, sehingga aku memutuskan berhijab seperti pada umumnya, segitiga. Hingga beberapa waktu lalu, aku juga sudah mulai merasa bosan. Tapi ternyata hijab juga bisa dimodel dan kelihatan lucu lho! Pertama kali aku lihat cara behijab lucu dari teman baru aku saat outbond alumni ESQ Mahasiswa. Cewek bawel yang supel bernama Qotul yang memakainya. Simpel, tapi beda. Keesokan harinya aku lihat teman kampus aku, Fatifa, juga dengan style yang sama. Beberapa hari kemudian aku menemukan blog seorang muslim designer yang sangat inspirati! Cara dia berhijabpun lucu juga. Keren! Beda!
I like her quote, "
Dari situ aku mulai nyoba-nyoba mengkreasikan jilbab segitiga maupun pashminaku yang udah lama ngga aku pakai. Hasilnya gini deh style aku
Lumayan kan buat awal baru mengkreasikan hijab dkepalaku. :D
Well, itung-itung biar ngga bosen, dan aku bisa pakai pashmina-pashminaku lagi. So, ngga cuma hijab segitiga deh.Yeyeyeee!! ;)
No comments:
Post a Comment